Flight Data Recorder Pesawat Tempur Super Tucano EMB-314 Telah Ditemukan

Flight Data Recorder Pesawat Tempur Super Tucano EMB 314 Telah Ditemukan KlikAja OneClick
750 x 100 AD PLACEMENT

Nasional (OneClick) – Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengumumkan bahwa TNI AU telah berhasil menemukan Flight Data Recorder  pesawat tempur dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103. Saat ini, flight data recorder pesawat tempur tersebut telah berada di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Pencapaian ini diumumkan oleh Kapuspen TNI pada hari Sabtu, tanggal 18 November 2023 di Jakarta.

Flight Data Recorder Pesawat Tempur Super Tucano EMB-314 Telah Ditemukan - KlikAja OneClick
TNI AU berhasil menemukan flight data recorder (FDR) pesawat tempur Super Tucano yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur. (google.com)

Laksda TNI Julius Widjojono menjelaskan bahwa alat tersebut bukanlah black box, melainkan alat yang digunakan untuk menyimpan data penerbangan. Flight Data Recorder  adalah salah satu komponen yang terdapat di dalam pesawat tersebut adalah Voice and Data Recorder / Net-Centric Data Cartridge. Tim Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) serta Tim Skadron Teknik dari TNI AU telah berada di lokasi kecelakaan kedua pesawat tersebut. Tim tersebut telah memperoleh beberapa data yang akan diinvestigasi. Saat ini, TNI AU sedang berfokus untuk mengamankan informasi mengenai kecelakaan kedua pesawat tersebut.

Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang tergabung dalam Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh, merupakan bagian dari empat pesawat yang sedang menjalankan misi profisiensi formation flight (terbang dalam formasi), dan mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, pada hari Jumat, 17 November 2023 yang lalu. Insiden ini terjadi ketika keempat pesawat tersebut terhalang oleh awan tebal. Pada saat itu, para pilot menyadari bahwa mereka tidak memiliki jarak pandang yang cukup, sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk membubarkan formasi. Akibatnya, dua dari empat pesawat tersebut mengalami kecelakaan selama misi penerbangan.

Flight Data Recorder Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 Berhasil Ditemukan

Flight Data Recorder Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 Berhasil Ditemukan - KlikAja OneClick
Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). (google.com)

Pada hari Kamis (16/11/2023) yang lalu, Flight Data Recorder (FDR) dan peralatan persenjataan pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di Keduwung, Ploso, Pasuruan berhasil dievakuasi. Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Udara (AU), Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, mengungkapkan bahwa proses evakuasi telah dilakukan sejak Jumat (17/11/2023) kemarin. Selanjutnya, Flight Data Recorder tersebut dibawa ke Lapangan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Malang.

Agung Sasongkojati melaporkan melalui telepon pada Sabtu (18/11/2023) bahwa persenjataan dari kedua pesawat telah diamankan dan diungsikan oleh canon. Meskipun tidak ada amunisi, hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan oleh orang lain. Selain itu, tim investigasi juga berhasil mengamankan Flight Data Recorder (FDR) yang akan diserahkan ke tim Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI (Puslaiklambangjaau) untuk selanjutnya diteliti.

“Saat tim Puslaiklambangjaau memeriksa nanti, sepertinya data dapat diakses di tempat kami, tetapi kami memiliki sebagian informasi,” ujarnya.

Namun, menurut Agung, potongan badan pesawat belum dapat dievakuasi hingga saat ini.

Dia menjelaskan bahwa proses evakuasi Flight Data Recorder akan memakan waktu selama satu pekan karena cuaca hujan dan medan yang cukup curam.

Sebelumnya dilaporkan bahwa dua dari empat pesawat EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 mengalami kecelakaan di lereng Gunung Bromo, tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, pada hari Kamis (16/11/2023) siang. Pesawat pertama dengan nomor ekor TT-3111 memiliki Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai Frontseater (pilot) dan Kolonel Adm Widiono sebagai Backseater. Sementara itu, pesawat kedua dengan nomor ekor TT-3103 memiliki Mayor Pnb Yuda A. Seta sebagai Frontseater (pilot) dan Kolonel Pnb Subhan sebagai Backseater. Rencana evakuasi awalnya akan menggunakan helikopter, namun karena medannya cekung, hal ini berpotensi membahayakan helikopter untuk turun.

Pada pukul 10.51 WIB, keempat pesawat tempur itu lepas landas dari Lanud Abdurrachman Saleh, namun sayangnya dua di antaranya hilang kontak pada pukul 11.18 WIB. Akibat kejadian tersebut, empat perwira TNI AU tewas. Mereka adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan yang bertugas sebagai Frontseater dan Kolonel Adm Widiono yang bertugas sebagai Backseater pesawat TT-3111. Selain itu, Mayor Pnb Yuda A. Seta yang bertugas sebagai Frontseater dan Kolonel Pnb Subhan yang bertugas sebagai Backseater pesawat TT-3103 juga menjadi korban.

Keempat korban tersebut merupakan pejabat di Lanud Abdulrachman Saleh. Letkol Pnb Sandhra Gunawan menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, sementara Kolonel Adm Widiono menjabat sebagai Kepala Dinas Personel (Kadispers) Lanud Abdulrachman Saleh. Mayor Pnb Yuda A. Seta menjabat sebagai Kadisops Lanud Abdulrachman Saleh, dan Kolonel Pnb Subhan sebagai Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh.

Tentang penemuan Flight Data Recorder pesawat tempur Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, TNI telah memastikannya. Kabar ini disampaikan oleh Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono melalui keterangan tertulis pada Sabtu (18/11/2023).

Julius menjelaskan bahwa saat ini flight data recorder tersebut telah berada di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Ia juga menambahkan bahwa alat tersebut bukanlah black box, melainkan alat yang digunakan untuk menyimpan data penerbangan.

“Flight Data Recorder merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam pesawat tersebut untuk menyimpan data penerbangan adalah voice and data recorder/net-centric data cartridge,” ujar Julius.

Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Udara (AU)
(Kabidpenum Puspen TNI)

Tim Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) dan Tim Skadron Teknik dari TNI AU telah tiba di lokasi kecelakaan dua pesawat tersebut. Tim tersebut telah memperoleh beberapa data yang akan diinvestigasi. Saat ini, TNI AU sedang berfokus untuk mengamankan informasi terkait kecelakaan kedua pesawat tersebut melalui Flight Data Recorder tersebut.

Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang merupakan milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh, mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur pada Jumat, 17 November 2023 yang lalu. Kecelakaan terjadi saat empat pesawat tersebut terhalang oleh awan tebal.

Para penerbang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki jarak pandang yang cukup sehingga mereka memutuskan untuk membubarkan formasi data yang di dapat pada Flight Data Recorder tersebut. Sayangnya, dua dari empat pesawat tersebut mengalami kecelakaan dalam misi penerbangan tersebut.

Title: Flight Data Recorder Pesawat Tempur Super Tucano EMB-314 Telah Ditemukan #KlikAja OneClick

Url: https://www.oneclick.co.id/nasional/flight-data-recorder-super-tucano/

Sumber: Kabidpenum Puspen TNI

750 x 100 AD PLACEMENT
Artikel Terkait:

#KlikAJa OneClick sebagai Kabar Berita Viral Online Terpercaya Harian Terkini dan Topik Informasi Terbaru Indonesia Hari Ini seputar Nasional dan Dunia - ONECLICK.co.id

#KlikAja OneClick.co.id Media Berita Online

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security